Sabtu, 03 Juli 2021

Menggerogoti perusahaan sendiri

Sekitar 10 tahun terakhir, nampaknya ada "tren" perilaku baru di kalangan petinggi (pengelola/ manajer, direktur, dll) sebagian perusahaan : 
Mereka nampaknya tidak peduli apakah perusahaannya laba atau going concern (hidup berkelanjutan) sebagaimana cara generasi sebelumnya menjalankan perusahaan. 
Mereka justru seolah sengaja menggerogoti perusahaannya sendiri dengan membukukan biaya-biaya tinggi : biaya perjalanan dinas, gaji bulanan, bonus, entertain, dan semacamnya. 
Jadi seolah, "Biar saja perusahaan bankrut/ ambruk, nanti kita tinggal dirikan lagi perusahaan baru. Yang penting kita "amankan" dompet/ rekening pribadi kita." 
Tentu saja ada kemungkinan ini jadi menyusahkan pegawai-pegawai di tingkat bawah (staf, dll) saat perusahaannya benar-benar ambruk : mereka jadi harus mencari pekerjaan baru. Tapi ada kemungkinan para pegawai ini diajak oleh si petinggi "ikut" ke perusahaan barunya kelak. 
Mungkin zaman/ dunia usaha memang sudah berubah : persaingan terlalu berat untuk membuat perusahaan bertahan lama sebagaimana perusahaan-perusahaan di generasi sebelumnya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar