Selasa, 13 Juli 2021

gravitasi kehidupan


Salah satu pernyataan yang saya ingat dari film Interstellar adalah bahwa gravitasi (gaya tarik) ternyata merupakan gaya fisika yang berlaku umum di seluruh alam semesta kita ini, jadi bukan hanya di planet Bumi dan sekitarnya (tata surya, galaksi Bimasakti). 

Ini membawa saya kepada sebuah pemikiran filosofis mengenai kehidupan. 
Selama ini barangkali sebagian (atau bahkan kebanyakan) dari kita beranggapan bahwa kehidupan bagaikan berjalan di sebuah permukaan atau jalan yang datar. Jadi hidup kita hanya akan "maju" jika bergerak/ melangkah ke "depan". Sebaliknya, jika kita diam saja, maka kita hanya akan diam di tempat. 

Namun pernyataan mengenai gravitasi dalam film Interstellar tersebut membawa saya kepada pemikiran yang berbeda. 

Nampaknya kehidupan manusia lebih tepat jika diumpamakan orang yang tengah berada/ berdiri di sebuah permukaan atau jalan yang miring/ landai : 
selama kita masih mau melangkah/ bergerak ke depan, sekalipun perlahan, kita akan mengalami kemajuan; setidaknya, tidak diam di tempat. 
Namun jika kita tidak bergerak melangkah (diam saja), kita tidak akan diam di tempat. "Gravitasi" kehidupan, meski perlahan nyaris tak terasa, pelan-pelan akan "menyeret" (mutu) hidup kita semakin ke bawah. 
Karena itulah, kawan, bergeraklah melangkah ke depan meski lebih lamban dari orang lain di sekitarmu karena tetap lebih baik/ akan ada hasilnya daripada diam saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar