Sejak beberapa tahun terakhir, warga negara India mulai berdatangan ke Indonesia secara diam-diam.
Mereka menyadari tingkat pendidikan bangsa ini yang kebanyakan masih relatif rendah dapat mereka salahgunakan demi kepentingan kocek & kaum mereka sendiri.
Selain itu, mereka juga tahu soal mental inlander nya kebanyakan orang Indonesia yang memuja, menyembah & takut pada orang-orang tajir & orang asing (termasuk India) yang dikira/ dianggap lebih superior; mentang-mentang negara India saat ini lebih maju teknologinya, sudah meluncurkan satelit, bisa membuat nuklir bahkan sanggup memaksa bangsa Barat (baca: bule) memakai jasa mereka (misalnya : dokter-dokter di Amerika Serikat).
Orang-orang India ini terutama bergerilya menyusup lewat 2 jalur jabatan pekerjaan : mengincar & merebut jabatan-jabatan tinggi di perusahaan di Indonesia dengan iming-iming kepintaran dalam bekerja sementara mau banting harga dibayar gaji lebih murah.
Jalur lainnya : niaga/ dagang/ usaha.
Perhatikan cara mereka berdagang : pasang harga lebih murah baik untuk barang dagangannya sendiri maupun ongkos kirim dan lain-lain. Jangkauannya pun lebih jauh dari pedagang Indonesia. Misalnya : ada tukang jamu di Gading Serpong, jualan sampai ke pembeli di Bekasi. Lalu ada penjahit di Pasar Baru yang jualannya sampai Tangerang Selatan bahkan pulau lain.
Tentu tidak masalah andai sesuai ketentuan dan etika dagang.
Masalahnya, mereka ditengarai (silakan periksa/ buktikan sendiri) membayar pegawai, jasa kurir, dll dengan sifat "raja tega". Mungkin terbiasa begitu di negaranya sendiri, namun pantaskah mereka bawa adatnya ke negara lain, yaitu negeri kita ini, Indonesia?
Ingat, orang Indonesia punya prinsip yang seharusnya/ sepatutnya juga dipatuhi orang-orang India ini : "Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung."
"Lain padang, lain belalang."
Tentu tidak semuanya dari mereka itu jahat, ada juga warga India yang masuk Indonesia dengan niat baik, hanya sekadar ingin bertahan hidup dengan lebih layak. Karena di negaranya sendiri, sesama mereka joroknya bukan main & lalu lintasnya lebih parah dari Indonesia.
Kita hanya mewaspadai yang berniat jahat hendak menjajah Indonesia (lagi).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar