Sabtu, 26 April 2025

Sermon 2025 April 27

Pengorbanan — Not My Will but Yours: Broken But Blessed 
Ps. Irwan Rosali 

Yohanes 3: 16 (TB2) 
I Yohanes 3: 16 "nyawa" ➡️ psykhé: jiwa, kehidupan dsn seluruh keberadaan kita. 
Melepaskan semua hak kita untuk orang lain. 
"Memecah-mecahkan roti" : broken, memecah-mecahkan diri kita untuk menjadi berkat. 

Bagi orang yang tidak mengenal Kristus, kematian adalah akhir. Bagi Kristus, kematian adalah awal kehidupan yang baru di mana kuasa Tuhan mengambil alih. 

Sebagian orang "hidup tapi mati". 
Markus 8: 36, 37 
Kita "mati" namun dibangkitkan kembali oleh Kristus. 
Yohanes 12: 24 

Pengorbanan adalah tindakan menyerahkan sesuatu yang berharga demi memperoleh hal lain yang dianggap lebih berharga. Yang lebih berharga daripada apapun adalah: hidup di dalam Kristus. 

3 points tentang brokenness: 
A. Our willingness to be broken is an act of love. Yohanes 13: 15 
Perintah untuk berkorban ini bukan hanya supaya kita sengsara, melainkan agar hubungan kita dengan Tuhan dan sesama direstorasi

B. Our brokenness leads to personal experience with God. 
Kejadian 22: 2, 3 Abraham tak menunda-nunda pekerjaan yang Tuhan perintahkan. 
II Korintus 4: 7 - 10 
Tuhan punya otoritas untuk menentukan apa yang baik untuk kita

C. Our brokenness can be used to strengthen others. 
II Korintus 1: 4, 5 (TSI) 
Kesaksian terbesar datang dari luka/ penderitaan kita. 

Selasa, 22 April 2025

Persatuan/ Egaliter

Santapan Harian
Kita Semua Bersaudara 
Bilangan 2 

Apa pertimbangan TUHAN sehingga mengatur perkemahan bangsa Israel seperti yang kita baca? Sebuah karavan yang sedang mengembara biasanya memasang kemah-kemah dalam pola melingkar atau persegi demi alasan keamanan. Serbuan binatang liar atau gerombolan perampok merupakan ancaman terbesar bagi mereka. Orang Israel tidak perlu mencemaskan hal itu sebab TUHAN semesta alam menyertai mereka (im manu-el).

Tempat perkemahan Israel disebar ke empat penjuru mata angin (3, 10, 18, 25). Kemah Suci, kediaman TUHAN, terdapat di tengah-tengahnya (17). Bila dilihat dari tempat yang tinggi, pengaturan demikian akan membentuk siluet palang (salib) yang menggetarkan sukma. Siapakah yang dapat bertahan melawan umat Allah?

TUHAN mengatur barisan bangsa Israel sedemikian rupa, Ia melebur kaum-kaum yang berbeda dan mendorong mereka untuk saling percaya dan bekerja sama. Hal yang sama kita lihat pula pada tahun-tahun awal komunitas orang percaya di Yerusalem (bdk. Kis 2:41-47). Belajar dari hal itu, ada prinsip kebersamaan dan kesetaraan yang dapat kita terapkan pada masa kini. Pesan bagi kita, Allah mengatur barisan umat-Nya untuk dapat saling mengasihi dan melayani. Jadi, untuk apa membeda-bedakan dalam pergaulan, terlebih membedakan strata sosial, ekonomi, pangkat, kedudukan, bahkan tingkat spiritualitas?

Apakah kualitas-kualitas dalam hal mengasihi, melayani, dan tidak membedakan itu masih kita hidupi saat ini? Di zaman digital yang penuh persaingan ini, manusia cenderung menonjolkan diri sendiri dan soliter. Anak-anak muda juga cenderung bergaul dengan kelompoknya sendiri. Jika demikian, sulit bagi orang lain melihat ekspresi salib Kristus dari umat-Nya.

Robohkan sekat-sekat pemisah di dalam jemaat Anda. Jadilah orang pertama yang melakukannya. Di dalam gereja seharusnya "... tidak ada hamba atau orang merdeka, tidak ada laki-laki atau perempuan, karena kamu semua adalah satu di dalam Kristus Yesus" (bdk. Gal 3:28). Kita semua bersaudara dan Allah tinggal di tengah tengah persekutuan kita. [PHM]

Sabtu, 19 April 2025

Sermon 2025 April 20 (Paskah)


Ps. Sidney Mohede 

"If Christ is risen, then nothing else matters. And if Christ is not risen, then nothing else matters."
~ Jaroslav Pelikan ~
I Korintus 15: 14 (BIMK) 

Kebangkitan Kristus berarti ada jalan keluar dari setiap masalah kita dalam kehidupan ini; masalah-masalah yang tidak permanen ini. 

Roma 10: 9, 10 (PBTB2) 
Filipi 3: 10, 11 (PBTB2) 
Jika kita telah mengalami perjumpaan dengan Kristus, tidak mungkin kita tidak mengalami perubahan/ transformasi. 

I Korintus 15: 17 - 20 (TSI) 
Melalui kebangkitan Yesus, semua yang mati dapat dihidupkan kembali. 

I Petrus 1: 3 (TSI) 
Iman kita didasarkan kepada kebangkitan Kristus. 
Roma 6: 10 (PBTB2) 

Yohanes 21: 4 - 7, 8 & 9, 17, 18 & 19 (PBTB2) 
"Api arang" ➡️ Yohanes 18: 18, 25 - 27 (PBTB2) 
Yesus menunjukkan api arang tersebut sebagai pemulihan akan kehidupan Petrus. 
After every restoration, there is always a purpose
Belajar dari pengalaman Petrus: 
1. Jangan sembunyikan kegagalanmu, bawalah kepada Tuhan Yesus untuk dipulihkan. 
2. Belajar menyerahkan "kemauan saya" menjadi "terjadilah kehendak-Mu". 

Semua yang mati, bisa dihidupkan kembali. 

Kamis, 17 April 2025

Sermon 2025 April 18 (Jumat Agung)

(Jumat Agung) From Throne to Thorns 
Ps. Gea Denanda 

Pernahkah kita mencintai seseorang sebegitunya hingga kita rela kehilangan hak/ kenyamanan/ harga diri kita sendiri? 
Kasih sejati bukan tentang menerima namun tentang melepaskan hak dan memberi diri. 
We live in a world full of entitlement. 

Filipi 2: 5 - 8 
6: "rupa Allah". Yesus bukan hanya serupa Allah, Dia adalah Allah
Yesus tak hanya menjadi manusia, tapi Ia memilih untuk menjadi yang terhina di antara manusia: seorang Hamba. 
Rupa Allah ➡️ rupa Hamba 

Perjalanan penyaliban Yesus: 
Matius 26: 49, 50 (TSI)
1. Taman Getsemani 
Yesus tahu/ mengalami yang namanya kesedihan (mental breakdown). 

2. Pengkhianatan Yudas 

3. Pengadilan di mahkamah agama dan Pontius Pilatus  Matius 26: 66 - 68 (TSI) 
Matius 27: 26 

4. Siksaan yabg brutal menuju salib. 

5. Penyaliban di Golgota 

Dr. William D. Edwards menyimpulkan Yesus tewas karena komplikasi berbagai luka-luka penyaliban yang brutal. 

Apa respon kita? 
1. Undangan untuk merendahkan diri. 
Apa yang perlu kita lepaskan hari ini? Ego kita? Rasa pahit? Ingin selalu benar? 
2. Undangan untuk melayani. 
3. Undangan untuk taat. Adakah sesuatu yang Tuhan sedang minta dari kita, namun kita menunda ketaatan? 

Yesaya 53: 5 (BIMK) 

Sabtu, 12 April 2025

Sermon 2025 April 13

Not My Will — But Yours: Let Go and Let God 
Ps. Jeffrey Rachmat 

Efesus 4: 32 Kasih selalu mendahului pengampunan. Kita tak dapat mengampuni tanpa adanya kasih. 
Saling mengasihi, saling mengampuni menjadi tanda dan bukti orang yang percaya kepada Yesus. 

Matius 5: 38, 39 & 43 - 45 
Lukas 23: 34a 
Pengampunan adalah ungkapan cinta yang tertinggi. 
Memaafkan bukan berarti menyepelekan kekeliruan yang dilakukan. 
Memaafkan membebaskan kita dari sebuah belenggu
Memaafkan tidak berarti lukanya langsung hilang, namun akan mempercepat pemulihan luka tersebut. 

Melepaskan pengampunan tak berarti kita dapat melupakan kejadian tersebut — nelainkan untuk tidak membiarkan kejadian tersebut mengendalikan kita. 

Lukas 17: 3 - 6 
"Jagalah dirimu sendiri" 
Pohon ara buahnya pahit, akarnya dalam & justru tumbuh subur di lingkungan yang kering, gersang, keras. Sebuah analogi akan kepahitan akibat sikap tak mau memaafkan. 

Jika dibiarkan terlalu lama, sikap tak mau mengampuni ini akan menjadi dendam. 
Ironinya: korban yang disakiti ini malah kemudian dapat menjadi penjahat berikutnya. 

Kayu pohon ara biasanya digunakan untuk membuat peti mati. Maknanya: 
Sikap tidak mau mengampuni bersifat MEMATIKAN. 

Pengampunan memerdekakan pihak yang memberi maaf

Pengampunan artinya melepaskan hak kita untuk membalas
Lukas 23: 39 - 43 
Roma 12: 19 Rasul Paulus menuliskan ini saat berada dalam kekuasaan Romawi. Tuhan dapat melakukan pembalasan melalui: 
1. Otoritas di dunia ini: sistem peradilan. Roma 13: 4 
2. Melalui hati yang berubah. 
3. Melalui hukum tabur tuai. Galatia 6: 7 
Tuhan melakukan pembalasan kebenaran, hikmat & keadilan-Nya. Bagian kita adalah memaafkan dan mempercayai-Nya. 
Pengampunan bukan perasaan melainkan keputusan  Kolose 3: 13 

Rabu, 09 April 2025

Larangan atas Bunga Hutang

Santapan Harian
Bunga Uang dan Riba 
Imamat 25:35-46 

Sebagai umat Allah, orang Israel harus mengasihi saudaranya. Terlebih mereka yang jatuh miskin, yang tidak lagi mampu membiayai hidupnya sendiri. Caranya adalah dengan mengasihi, menyokong, dan menerima saudara mereka saat mereka hadir sebagai orang asing dan pendatang supaya mereka dapat hidup di antara bangsanya (36).

Bangsa Israel diperintahkan memberi uang dengan tidak meminta bunga dan memberi makanan dengan tidak meminta riba (37). Jika ada saudara mereka yang jatuh miskin dan menyerahkan dirinya kepada saudaranya, orang itu tidak boleh diperbudak (39). Dia harus dibiarkan bekerja di antara saudaranya sampai masa tahun Yobel, tahun pembebasan. Setelah itu, dia boleh pulang kembali kepada kaumnya, mendiami tanah leluhurnya bersama anak-anaknya (41).

Allah melarang bangsa Israel membungakan uang dan meminta riba kepada yang berkekurangan karena Allah tidak menghendaki ada tindakan pemerasan terhadap yang lemah. Sesama saudara harus hidup saling menolong, berbagi, sepenanggungan, dan bersama-sama berjuang. Bangsa Israel perlu mengingat kesusahan yang pernah mereka alami di negeri orang. Allah menolong mereka sehingga mereka keluar dari kesusahan. Atas dasar inilah Allah memerintahkan agar sesama saudara tidak boleh saling memperbudak, dan saling memeras, namun saling mengasihi karena Allah sudah terlebih dahulu mengasihi.

Tindakan membungakan uang dan meminta riba merupakan ketamakan, kejahatan, dan kekejian di mata Allah. Orang tamak bergantung pada kekayaannya, bukan pada Allah dan sering beranggapan, uang miliknya berkuasa. Sebagai umat Allah, sudah seharusnya kita menggantungkan hidup sepenuhnya pada Allah.

Sangat baik dan sangat indah ketika sesama saudara hidup saling mengasihi, rela memberi, dan tidak menghitung untung rugi, atau tidak berharap kembali. Jadilah saluran berkat bagi saudara yang membutuhkan! Dan nyatakan suasana Yobel bagi saudara dan keluarga. [NRG]

Sabtu, 05 April 2025

Sermon 2025 April 06

Not my Will - But Yours: A Living Sacrifice 
Ps. Roy Sujanto 

Iman perlu diekspresikan dalam tindakan nyata, yaitu: pengorbanan
Pengorbanan membutuhkan iman

Roma 12: 1 (TB2) 

Peran kita: 
1. The worshipper. Penyembah yang datang dengan membawa persembahan, bukan hanya tangan kosong. 
2. The sacrifice. Kita hidup untuk kepentingan Tuhan. 
3. The priest (imam). Latreia : ritual ibadah yang dilangsungkan oleh seorang imam. (a priestly service). 

Roma 12: 1 "menasihatkan" : dorongan yang kuat,  bukan sekedar saran saja. 
Pengorbanan/ pelayanan/ persembahan kita merupakan respon yang alami atas anugerah Tuhan dalam hidup kita. 

"Sejati" : logis, masuk akal, yang semestinya. a reasonable/ proper service. 

Teologi "korban": karab (kata kerja) ➡️ untuk mendekat. "Korban" : kata benda. Bukan sesuatu untuk menyogok Tuhan. 
Sacrifice is relational, for it draws us near to God. 

Roma 5: 7, 8 (TSI) Christian love is sacrifice. Sacrifice is the measure of love

If you take love out of a relationship, everything becomes an obligation
~ Ps. Jeffrey Rachmat ~ 

Sacrifice is oir reasonable loving response to God's love for us. 
Sacrifice begins with obedience because the first thing we need to sacrifice is our will