Sabtu, 29 Maret 2025

Sermon 2025 Maret 30

Beyond Blind Faith: Warisan yang Kekal 
Ps. Gea Denanda 

Faith is the reasoned trust in the character of God

Setiap orang akan meninggalkan warisan. Everyone will leave a legacy. 
Legacy is not what you leave for people, but what you leave in people. 
Warisan terbaik adalah iman
Ibrani 11: 4 

II Timotius 1: 5 "tulus ikhlas" ➡️ tidak munafik, tidak berpura-pura. Iman Timotius adalah iman yang otentik. 
Timotius mewarisi iman seperti itu dari generasi sebelumnya. 
Mewariskan iman adalah hal yang mungkin
2 versi ekstrim parenting: 
1. Gaya asuh otoriter. 
2. Gaya asuh permisif. 
Jangan terjebak dalam keduanya. Cara terbaik untuk mewariskan iman adalah dengan menghidupi iman itu sendiri secara otentik
Ginosko : mengenal dengan cara mengalami secara pribadi. 
You can't share what you don't know, you can't give what you don't have. 

Titus 2: 1 - 10 
1. Hidup Berintegritas. Ayat 7: "jujur" ➡️ integrity. Melakukan apa yang dikatakan. 
Orang yang dewasa bukanlah orang yang tak pernah berbuat salah, namun yang mengakui kesalahannya. 
Orang yang hidup dengan integritas, tidak perlu memakai "topeng" sehingga tak ada "kartu" yang dipegang lawan kita, hidupnya menjadi lebih enteng. 
Orang-orang yang punya integritas bersifat kekal, tidak akan mati/ binasa. 

2. Hidup Setia. 
Ayat 10: "setia" ➡️ pistis (iman/ faith/ percaya). Kesetiaan/ bisa dipercaya akan membuat orang-orang yang melihatnya akan memuliakan Tuhan
Apakah orang lain berani mempercayakan milik mereka kepada saya? 

3. Hidup dalam Pengharapan. 
Titus 2: 11 - 13 
Where there is hope, there is life. Di dalam Tuhan, selalu ada pengharapan. 

Sabtu, 22 Maret 2025

Sermon 2025 Maret 23

Beyond Blind Faith: Iman yang Teruji 
Ps. Jose Carol 

Iman adalah keyakinan yang berdasar pada karakter Allah. Faith is a reasoned trust in the character of God. 

Optimis bukan karena keadaan tapi karena (percaya pada karakter dan punya hubungan dengan) Tuhan. 

Iman bukan alat untuk mendapatkan apa yang kita inginkan

Habakuk 1: 1 - 4 (BIMK) 
Tuhan justru memberi berita yang lebih buruk lagi kepada nabi Habakuk, seolah menolak permintaan/ keluhan Habakuk. 

Yang dapat kita pelajari dari nabi Habakuk: 
1. Habakuk dengan jujur mengeluh langsung kepada Tuhan. Bahkan Habakuk mempertanyakan karakter/ kuasa kebaikan Tuhan. Hal ini justru memperkuat hubungannya dengan Tuhan. 

2. Apapun keadaannya, Habakuk tidak meninggalkan Tuhan. It's okay to complain to God. Jangan juga pahit kepada Tuhan. 

Habakuk 3: 17, 18 Sekalipun situasi hidup mengecewakan, Habakuk memutuskan untuk tetap beriman dalam Tuhan. 

Sadrakh, Mesakh, Abdednego. 
Daniel 3: 16 - 18 "Iman yang walaupun/ meskipun" 

How good do you know HIM? 

Kamis, 13 Maret 2025

Jangan Membuat Aturan Sendiri

Santapan Harian
Sekejam Itukah TUHAN? 
Imamat 10:1-7 

Sepintas, jika kita membaca nas hari ini, mungkin sebagian dari kita akan merasa ngeri dan mempertanyakan karakter Allah. Apakah Allah pemarah, atau bahkan kejam?

Kisah Nadab dan Abihu yang mati di hadapan TUHAN dalam sekejap mata saat mereka membawa persembahan terkesan kejam (2). Apa yang salah dari persembahan itu?

Dijelaskan bahwa persembahan yang mereka bawa adalah api lain yang tidak diperintahkan TUHAN kepada mereka (1b). Di sinilah letak kesalahan fatal yang dilakukan oleh Nadab dan Abihu. Dalam pasal sebelumnya, jelas bahwa pada waktu itu sudah ada api yang menyala di atas mazbah. Api itu adalah api yang asalnya dari TUHAN sendiri (lih. Im 9:24). Namun, entah kenapa, mereka malah datang lagi membawa api dari perbaraan mereka (1a).

Pada zaman Perjanjian Lama segala sesuatu diatur menurut ketetapan Taurat. Semua diatur sedemikian rupa agar umat teratur dalam beribadah kepada Allah; tidak ada yang boleh bertindak sesuka hati. Nadab dan Abihu melakukan tugasnya sesuka hati tanpa mengindahkan aturan, seakan-akan selaku anak imam mereka boleh bertindak tanpa perlu diatur-atur. Tidak taat sama dengan tidak hormat dan sikap tidak hormat inilah yang mendatangkan akibat buruk.

Sikap Nadab dan Abihu kadang mencerminkan sikap kita, bukan? Entah karena kesibukan yang menumpuk atau karena rutinitas yang membuat jenuh, kita lupa bahwa pengurapan itu asalnya dari Tuhan, lalu kita mulai sesuka hati mengatur pelayanan bagi-Nya. Tanpa disadari kita membuat api tandingan seperti yang dibuat Nadab dan Abihu. Kita bukannya menjadi hamba Tuhan yang melayani dengan ketaatan penuh, malah menjadi saingan Tuhan di dalam gereja, seakan-akan kita sudah cukup berkuasa dan berotoritas untuk mengubah perintah Tuhan. Dalam hal apa kita pernah melakukan hal ini?

Tempatkanlah Tuhan pada posisi-Nya sebagai penentu dan kita sebagai hamba-Nya, agar api yang melahap bukan lagi api yang mematikan, tetapi api yang memancarkan kebesaran dan kekudusan Tuhan. [WWO]

Sabtu, 08 Maret 2025

Sermon 2025 Maret 09

Beyond Blind Faith: Growing Your Faith
Ps. Jussar Badudu 

I Korintus 15: 14 (FAYH) 
Dasar iman kita adalah kebangkitan Kristus dari kematian. 

Ibrani 11: 6 
Iman adalah kemampuan untuk melihat masa depan kita dari sudut pandang masa depan yang melihat masa kini kita dan memberanikan diri untuk mengatakan hari ini, bahwa hal itu akan terjadi. 

1. Iman Harus Ada Terlebih Dahulu. (agar dapat disirami/ tumbuh) 
Roma 10: 17 
Kekuatan iman tidak tergantung pada siapa yang berkhotbah
Kisah Para Rasul 17: 11 BIMK 
Siapa yang menyampaikan informasi mempengaruhi respon kita terhadapnya. 
Firman Tuhan tidak tergantung kepada siapa yang menyampaikan-Nya. Yesaya 55: 11 Firman Tuhan tidak akan kembali dengan sia-sia. 
I Petrus 2: 1, 2 TSI 
Matius 17: 15 - 20 
Besar kecilnya iman tidak berbanding lurus dengan dampak yang ditimbulkan, karena yang membuatnya terjadi adalah Allah

2. Bertekun Dalam Pengharapan 
Ibrani 6: 15 & 19 
Meskipun hasil yang kita dapat belum sesuai dengan yang kita harapkan. 
Mengapa orang-orang mudah berganti/ berpindah bisnis, gereja, pekerjaan, pasangan? Karena kehilangan pengharapan. 
Yakobus 2: 26 
I Korintus 13: 1 - 3, 4 - 8 
Kasih adalah KEPUTUSAN, tidak dapat kita peroleh secara otomatis begitu saja. 
From the greatest love of all, we found the greatest of all is LOVE. 

Sabtu, 01 Maret 2025

Sermon 2025 Maret 02

Beyond Blind Faith: Pencipta dan Penyempurna 
Ps. Johannes "Remy" Ramiano 

Ibrani 11: 1 "dasar" ➡️ hupostasis (jaminan), elenchos (bukti atau keyakinan akan hal-hal yang tak terlihat). 

Surat Ibrani ditulis kepada umat Yahudi yang telah mengikuti Kristus, kaum minoritas yang ditekan oleh umat Yahudi yang masih percaya hanya kepada hukum Taurat. 
Ibrani 12: 1, 2 "perlombaan yang diwajibkan" ➡️ agony 

4 prinsip : 
1. Yesus memberikan teladan. Ibrani 12: 1 "banyak saksi". Kita hidup untuk kekekalan, bukan hanya di dunia ini saja. 
Ibrani 12: 2 (AYT) "Pencipta, Penyempurna" 
I Petrus 2: 21 

2. Yesus tekun menanggung penderitaan. 
Maitus 27: 46 
Ibrani 12: 2 "tekun" 

3. Yesus fokus pada sukacita yang disediakan bagi Dia. 
Yesaya 53: 11 (BIMK) 

4. Yesus menyelesaikan misi-Nya. 
Ibrani 10: 11 - 14 
Perlombaan iman ibarat maraton, bukan jogging (membutuhkan persiapan/ latihan/ komitmen): 
a. Menanggalkan beban dan dosa, yang menjauhkan kita dari Tuhan. Tujuan hidup orang Kristen: MEMULIAKAN TUHAN. 
b. Berlomba dengan tekun. Bertahan di bawah tekanan. Disiplin berdoa, baca firman Tuhan. I Korintus 9: 24, 25 
Keselamatan telah kita dapatkan, perlombaan iman masih kita jalani. 
Tujuan perlombaan iman adalah garis akhir, bukan mengalahkan peserta lain. 
"mata yang tertuju kepada Yesus" 
Yesus adalah pacer maraton kita. 

II Timotius 4: 7, 8