Kamis, 31 Oktober 2024

Tuhan Yesus Kristus adalah Solusi

Santapan Harian
Hanya karena Anugerah-Nya 
Roma 3:21-31 

Telah dijelaskan oleh Paulus bahwa orang Yahudi dan non-Yahudi sama dalam dosa mereka (bdk. Rm 3:10-12). Semua manusia berdosa, tanpa terkecuali, dan tidak berpengharapan sebab mereka tidak dapat menyelamatkan diri mereka sekalipun mereka menaati segala hukum yang ada.

Namun, kehadiran Kristus menjadi jalan keluar bagi semua orang. Baik orang Yahudi maupun non-Yahudi, semuanya dapat memperoleh keselamatan dengan beriman kepada Yesus Kristus (22).

Yesus telah ditentukan Allah Bapa untuk menjadi jalan pendamaian. Pertama, hal ini menunjukkan betapa terpuruknya kondisi manusia. Tidak ada seorang pun yang dapat melepaskan diri dari dosa sebab semua orang telah kehilangan kemuliaan Allah. Kedua, hal ini mengingatkan manusia bahwa sebaik apa pun seseorang, ia tetaplah pribadi yang telah tercemar oleh dosa. Ketiga, kebenaran manusia hanya oleh anugerah Allah, yaitu hanya dengan pengurbanan Kristus Yesus, manusia dapat diselamatkan (23-26).

Oleh sebab itu, setiap orang percaya, baik Yahudi maupun non-Yahudi, tidak pantas menyombongkan diri. Sebab, sesungguhnya tidak ada kemampuan atau pencapaian apa pun dari kita yang membuat kita layak untuk mendapat keselamatan (27-28).

Bersyukurlah jika hari ini kita termasuk orang-orang yang beriman kepada Kristus sehingga dapat menerima anugerah keselamatan dari Allah. Namun, ingatlah bahwa itu semua bukan karena kita lebih baik daripada mereka yang belum mengenal Kristus. Sesungguhnya, kita sama berdosanya dengan mereka. Kalau kita bisa memiliki iman, itu bukan karena kita lahir dari keluarga Kristen, bukan juga karena kita pandai, rajin berbuat baik, atau hidup sukses. Kita bisa beriman kepada Kristus karena anugerah-Nya.

Mari kita syukuri anugerah Allah dengan menyatakan anugerah serta kebaikan Kristus kepada setiap orang yang kita temui, sehingga orang lain dapat melihat Kristus lewat hidup kita. Kiranya kehidupan kita pun menjadi saluran anugerah Tuhan bagi sesama. [STG]

Minggu, 27 Oktober 2024

Jangan Merasa Superior

Santapan Harian
Apakah Engkau Lebih Superior? 
Roma 2:1-16 

Ketika kita berelasi dengan orang lain, tidak jarang perasaan superioritas muncul di dalam sanubari yang terdalam. Namun, sering kali kita gagal menyadari kehadirannya. Kita pun terlalu gampang melihat selumbar di mata sesama daripada balok di depan mata kita sendiri.

Dalam bacaan ini, Paulus menjelaskan bahwa tak ada manusia yang bisa luput dari hukuman Allah. Ketika seseorang merasa dirinya lebih baik daripada orang lain dan mulai melakukan penghakiman terhadap sesamanya, ia sendiri tidak luput dari kesalahan yang sama (1-3). Justru, hal penting yang harus dilakukan oleh orang berdosa adalah datang kepada Allah dengan merendahkan dirinya dalam pertobatan (4-5). Allah akan membalas setiap orang menurut perbuatan mereka, baik bagi mereka yang merespons dalam pertobatan maupun bagi mereka yang bertahan dalam dosa mereka (6-11).

Allah tidak memandang muka (11), Ia akan menghakimi baik mereka yang telah mendengar dan menerima Hukum Taurat maupun mereka yang belum. Ada orang yang belum pernah mendengar Hukum Taurat, tetapi melaksanakannya. Hal itu terjadi karena Hukum Taurat tertulis di dalam hatinya (12-15). Akan tiba waktunya bagi Kristus Yesus menghakimi segala sesuatu yang tersembunyi dalam hati manusia (16).

Saat ini kita harus sadar bahwa kita adalah orang-orang berdosa yang beroleh kasih dan kesabaran Allah. Kita memperoleh pengampunan bukan karena kita lebih baik dari orang lain, melainkan hanya karena kasih karunia Allah. Dalam kerendahan hati, kita harus datang dalam pertobatan setiap harinya dan memohon ampun atas sikap superior kita.

Sadarilah bahwa dalam berbuat dosa sering kali ada motif tersembunyi dalam dosa kita. Hati kita begitu gelap; oleh karena itu, tanpa Injil Kristus, kita tidak akan pernah menyadari bahwa kita membutuhkan Juru Selamat untuk menuntun kita.

Sudah seharusnya dalam berinteraksi dengan sesama kita tidak menyimpan rasa superior. Justru, dalam kerendahan hati, kita hadir untuk membawa Injil Kristus yang memerdekakan diri kita dan sesama. [PMS]

Sabtu, 26 Oktober 2024

Sermon 2024 Oktober 27

The Cost of Following Jesus: PARADOKS 
Ps. Kaleb Lucman 

Everybody likes free stuff and avoid COST.
"Membayar harga" adalah sesuatu yang tak terhindarkan. Sesuatu yang gratis bukanlah gratis melainkan sudah dibayarkan oleh pihak lain untuk kita. 

Matius 16: 24 
Menyangkal diri: menyadari bahwa pusat kehidupan kita bukanlah kita sendiri, tetapi Tuhan. 
Kolose 3: 23 
Mengutamakan diri sendiri adalah alami/ natural, namun menyangkal diri adalah sesuatu yang perlu dipelajari. 

Spiritual baby : What more can God give me? 
Spiritual maturity : If God doesn't give me even one more thing, I still owe Him everything. 

Self-love : hati-hati jangan sampai berubah jadi selfish. 
Filipi 2: 3 - 5 (AMD) 
Self-love tak dapat menggantikan God's love. 
I Korintus 13: 4, 5 (NIV) 

Cara melawan selfish: LAYANI ORANG LAIN (serve others). 
The antidote to self-seeking is SERVING. 

Jika kita menyadari pusat kehidupan kita adalah Tuhan, saat terjadi hal baik maupun buruk, kita akan mencari tahu apa maksud Tuhan di dalamnya. 
There is God's purpose to your victory and pain

Jika kita menempatkan diri sendiri sebagai pusat, kita dapat terjatuh dalam victim mentality/ self-pity. 

Ilustrasi: Didi/ Karyadi pemain bass JPCC Worship mengalami stroke, sempat self-pity namun kembali pelayanan di Connection Lounge. (diliput di acara TV - Choky Sitohang & Edwin Lau)

Sangkal diri: bersedia melepaskan kehendak pribadi dan mengikuti kehendak Tuhan. 
II Timotius 3: 1 - 4 


Hidup benar bukanlah kita melibatkan Tuhan untuk memenuhi rencana kita, melainkan Tuhan melibatkan kita untuk memenuhi rencana-Nya

Matius 16: 25 (AYT) 

When God ruins your plan, it is to lead you to your purpose.