Senin, 29 April 2024

Santapan Harian: Kejatuhan Orang Benar

Kejadian 9:18-29 

Alkitab tidak hanya mengisahkan keberhasilan seorang tokoh, melainkan juga kegagalannya.

Menjelang akhir hidup Nuh, ia mengalami satu periode hidup yang tragis. Ia menjadi petani anggur yang pernah dimabukkan oleh hasil panennya (20-21). Dalam periode itu pula, anaknya, Ham, melihat aurat Nuh dan menceritakannya kepada saudaranya (22). Sikap Ham ini tidak tepat, bertolak belakang dengan sikap Sem dan Yafet yang menutupi aurat ayah mereka (23). Akhirnya, Ham dan keturunannya diberi kutukan oleh Nuh (25-27).

Akhir kisah Nuh ini menegaskan kebenaran bahwa semua manusia membuahkan kejahatan (lih. Kej.8:21). Nuh memang diselamatkan dari air bah, tetapi bukan berarti ia sudah menjadi kudus. Hidupnya masih dikelilingi kelemahan diri dan perangkap ketidak-kudusan.

Sebagai orang percaya, kita harus wawas diri. Tak ada manusia yang kebal terhadap godaan dosa. Semua orang bisa jatuh ke dalam dosa. Bahkan, berkat dapat berganti menjadi kutukan karena kecenderungan hati manusia yang jahat.

Kerohanian kita jika tidak dijaga bisa merosot. Pada masa awal pertobatan, kita bisa mengejar keserupaan dengan Kristus secara menggebu-gebu: aktif membaca Alkitab, berdoa, mengikuti persekutuan, bersedih atas kesalahan, dan melayani bagi Tuhan. Namun, sekali saja dosa dibiarkan, kelengahan itu akan menggerus kerohanian kita hingga akhirnya kita melakukan kesalahan yang bisa membuat kita malu di hadapan Tuhan dan orang lain.

Di tengah kegagalan Nuh, ada kabar baik. Kisah itu ditempatkan setelah perjanjian Allah yang kekal dengan Nuh dan segala makhluk hidup (Kej 9:8-17). Ini menandakan bahwa terjadinya kejatuhan orang benar tidak menghentikan Allah untuk meneruskan berkat-Nya.

Allah tentu saja menghukum manusia berdosa karena keadilan-Nya. Namun, ia akan mengampuni setiap orang yang tersadar dan bertobat dari kesalahannya. Kiranya kita terus mempertahankan kerohanian sehingga kita dapat berkata: " ... meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, manusia batiniah kami diperbarui dari hari ke hari" (2Kor 4:16). [JMH]

Sabtu, 27 April 2024

Sermon 2024 April 28

Hidup Baru dalam Kristus: Your Very Best 
Ps. Rama Adhitya 

Kekudusan/ Holiness 
Efesus 1: 3, 4 
Imamat 19: 1, 2 Tuhan memisahkan bangsa Israel dari bangsa-bangsa lain. 
Holy ➡️ qodesh : apartness, sacredness, dedicated, different
I Petrus 1: 15, 16 Kudus: kesesuaian dengan karakter Tuhan agar dapat dipakai Tuhan. 

Ibrani 12: 14 ; Matius 5: 8 
Roma 3: 23, 24 ; Roma 5: 1, 2 ; II Korintus 3: 18 

Efesus 4: 17 - 24 
Sulit untuk melangkah maju jika kita belum mau melepaskan hidup yang lama. 

Efesus 4: 25 - 31 "... dibuang
You are at your very best when you are pure and holy
Belajar dari kebenaran > belajar dari kesalahan diri sendiri/ orang lain. Yohanes 17: 17 

II Timotius 2: 20, 21 

Senin, 22 April 2024

Merespons Teguran dengan Benar

Santapan Harian 
Kejadian 4:1-16 

Dosa Adam dan Hawa tidak berhenti pada diri mereka, tetapi berlanjut kepada keturunannya, bahkan menjadi makin parah.

Kain, anak sulung mereka, bukan hanya melawan perintah Tuhan dengan memberikan persembahan yang tidak diperkenan Tuhan, tetapi juga membunuh adiknya (5a, 8).

Apa yang tidak diperkenan Tuhan bukan hanya soal apa yang dipersembahkan, tetapi juga bagaimana hati orang yang mempersembahkannya. Sekalipun persembahan yang diberikan kepada Tuhan sempurna dan berlimpah, jika hati si pemberi tidak tulus dan tanpa kasih kepada Tuhan, sia-sialah persembahannya itu (lih. Ams 21:27).

Kitab Kejadian memang tidak menjelaskan secara terperinci mengapa persembahan Kain ditolak. Mungkin yang ia berikan bukan yang terbaik atau mungkin ia tidak memberi dengan tulus hati. Namun, yang jelas respons Kain adalah hati panas dan muka muram (5b). Karena itu, Tuhan mengingatkan sang anak sulung untuk mengevaluasi diri, apakah yang dirasakan dan dipikirkan sudah benar (6). Tuhan juga mengingatkan Kain untuk berbuat baik dan berhati-hati supaya dia tidak jatuh ke dalam dosa (7). Sayangnya, Kain bukannya melakukan introspeksi; sebaliknya, ia malah membunuh adiknya dan bahkan menyangkali perbuatannya (9).

Menerima peringatan dan teguran dari orang lain sering kali tidak mudah. Banyak orang merespons dengan marah karena merasa bahwa teguran itu merendahkan atau mempermalukannya. Padahal, jika teguran direspons dengan benar, kata-kata itu dapat menolong kita supaya kita tetap berada di jalan yang benar.

Bagaimana respons kita selama ini atas peringatan atau teguran yang datang? Adakah kita menjadi marah atau tersinggung? Atau, adakah kita menenangkan diri, menerima teguran itu, dan mau mengevaluasi isi hati kita?

Bersyukurlah jika masih ada orang-orang yang mau mengingatkan kita ketika jalan kita mulai serong. Responslah teguran itu dengan evaluasi diri dan upaya perbaikan diri supaya kita tidak jatuh ke dalam dosa, melainkan tetap hidup dalam kebenaran. [STG]


Sabtu, 20 April 2024

Sermon 2024 April 21

Hidup yang Baru dalam Kristus: New Life, New Mind 
Ps. Gea Denanda 

Kedekatan kita dengan Tuhan perlu (meluangkan) waktu dan diupayakan. 

Masalahnya adalah: kita tak dapat melihat Tuhan secara fisik/ visual. 
Namun: kita dapat melihat Dia melalui Firman-Nya. 

1. Alkitab sudah tak lagi relevan (?) 
2. Alkitab membingungkan (?) 
3. Alkitab membosankan (?) 
4. Baca Alkitab maupun tidak, tak ada bedanya (?) 

Seperti berolahraga, baca Alkitab pun tidak memperlihatkan hasil/ perubahan yang seketika. Namun tetaplah melakukannya karena seiring berjalannya waktu, hasil/ perubahan itu PASTI terjadi. 

Roma 12: 2a (TB/ ESV) 
Dunia ini sudah memiliki pola/ "cara bermain"nya (budaya, dsbnya). "Do not be conformed" 
Mazmur 1: 1, 2 
Berlatih merenungkan ➡️ Filipi 4: 8 (TB2) & Efesus 2: 10 

Mazmur 1: 3. Ilustrasi: pohon yang senantiasa mendapatkan "air" (Firman Tuhan) 
Firman Tuhan memberikan perspektif, hikmat dan tuntunan. 

1. Don't do it alone. Karena kita terbatas, ada yang kita tidak mengerti. 
2. Start reading. Misalnya: pilih satu kitab. Atau gunakan Alkitab suara. 
3. Think about it. OIA: Observasi, Interpretasi, Aplikasi. 

Kamis, 18 April 2024

Iman > ilmiah

Santapan Harian
Kacamata Iman 
Kejadian 1:1-2:7 

Kitab Kejadian dengan jelas memberi tahu kita bahwa segala sesuatu berasal dari Allah. Tidak ada satu pun yang ada dan berbentuk kalau bukan Allah yang menciptakannya.

Apa yang Allah kerjakan melampaui apa yang dapat manusia pikirkan. Contohnya, bagaimana kita menjelaskan keberadaan samudera semesta dan Roh Allah yang melayang-layang di atas permukaan air jika cakrawala dan lautan diciptakan pada hari kedua dan ketiga? (1:2, 6-10). Contoh lainnya, bagaimana kita menjelaskan terang pada hari pertama jika benda penerang diciptakan pada hari keempat (1:3, 14-16).

Manusia terus mencari tahu serta membuat berbagai teori untuk memecahkan misteri asal-usul alam semesta, meskipun tidak ada satu pun dari teori itu yang dapat mengungkapkan jawabannya hingga tuntas.

Kitab Kejadian bukanlah buku ilmu pengetahuan, tetapi apa yang tertulis dalam kitab ini dapat dikatakan mendukung bertumbuhnya sains. Allah menciptakan manusia bukannya tanpa akal, tetapi justru Allah memberikan kepada manusia kuasa atas segala ciptaan lainnya dan tugas untuk mengelola bumi (1:26, 28; 2:5). Hal ini menunjukkan bahwa ilmu pengetahuan pun ada karena Allah. Karena itu, untuk belajar tentang asal mula dunia ini dan segala sesuatu di dalamnya kita tidak bisa bergantung pada akal manusia saja, tetapi harus menggunakan kacamata iman.

Misteri yang tidak terpecahkan dari kejadian alam mengingatkan kita akan pentingnya iman untuk menjalani hidup kita sebab iman melampaui pengetahuan empiris. Apa yang terlihat belum tentu lengkap dan benar karena penglihatan kita terbatas.

Demikian juga dalam banyak peristiwa dalam kehidupan kita yang kadang penuh misteri. Jika kita menjalaninya dengan mengandalkan kepandaian dan akal manusia, kita tidak akan pernah merasa puas. Sebaliknya, kacamata iman akan menolong kita untuk melihat bahwa Tuhan ada, bahkan terus berkarya dan memelihara kita.

Mari kita terus memandang hidup ini dengan kacamata iman dan memercayakan hidup kita kepada Tuhan, Allah Pencipta yang berdaulat. [STG]

Sabtu, 13 April 2024

Sermon 2024 April 14

A New Way of Life
Ps. Erwin Misael 

Transformasi (heart transformation) / perubahan (bukan instant behaviour modification" : dari yang tadinya "saya terpaksa" menjadi "saja senang/ mau/ rindu untuk..." 
Kita tidak sabar ingin perubahan terlalu cepat terjadi pada hidup kita. 

1. Berpikir "hubungan" dan bukan "agama" 
Roma 6: 14 
Dalam hukum Taurat: ¹manusia masih dikuasai dosa, ²mengikuti naluri yang berdosa, ³hidup untuk memuaskan diri sendiri, ⁴menganggap ajaran Allah sebagai kebodohan. 
Dalam Yesus: ¹manusia tak lagi dikuasai dosa, ²dipimpin Roh Kudus, ³berpikir sesuai dengan kehendak Tuhan, ⁴mengerti ajaran Allah/ berpikir seperti Kristus.

Roma 8: 3 - 5 (TSI) 
I Korintus 2: 14 - 16 (TSI) 
Galatia 5: 19 - 25 (TSI) 

2. Bangun Hubungan dengan Roh Kudus 
Semakin mengenal karakter-Nya sebagai Tuhan yang dapat dipercaya. Kita ingin menyenangkan Tuhan karena kita mengasihi Dia. 

3. Beri ruang untuk diri sendiri dan orang lain untuk berubah